Ebiet G. Ade
Setiap waktu engkau tersenyum
sudut matamu memancarkan rasa
keresahan yang terbenam
kerinduan yang tertahan
luka dalam yang tersembunyi
jauh dilubuk hati
kata-katamu riuh mengalir bagai gerimis
Seperti angin tak pernah diam
selalu beranjak setiap saat
menebarkan jala asmara
menaburkan aroma luka
benih kebencian kau tanam
bakar ladang gersang
entah sampai kapan berhenti menipu diri
Kupu-kupu kertas yang terbang kian kemari
aneka rupa dan warna dibias lampu temaram oooh…
(melody/musik)
Membasuh debu yang lekat dalam jiwa
mencuci bersih dari segala kekotoran oooh…
aku menunggu hujan turunlah
aku mengharap badai datanglah
gemuruhnya kau melumatkan semua
kupu-kupu kertas…
Kupu-kupu kertas yang terbang kian kemari
aneka rupa dan warna dibias lampu temaram oooh…
Kupu-kupu kertas yang terbang kian kemari
aneka rupa dan warna dibias lampu temaram oooh…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar