Jumat, 05 November 2010

SENANDUNG PUCUK-PUCUK PINUS


Ebiet G. Ade

Bila kita tak segan mendaki 
lebih jauh lagi
Kita akan segera rasakan
betapa bersahabatnya alam

Setiap sudut seperti menyapa 
bahkan teramat akrab 
seperti kita turut membangun
seperti kita yang merencanakan

Pucuk-pucuk pinus seperti berebut
bergesek berdesak bergandeng tangan
Ranting kering luruh adalah nyanyian
selaksa puisi bergayut di dahan
leburlah disini …..
Kini tinggal menunggu 
datang hembusan angin
Oh… sempurnalah segalanya

Bila kita tak segan menyatu 
lebih erat lagi
Kita akan segera percaya
betapa bersahajanya alam
                                                                              (Melody/musik)

Lumpur kering adalah pedoman 
untuk temukan jalan
Dan butir embun adalah lentera
dalam segenap kegelapan

Pucuk-pucuk pinus seperti berebut
bergesek berdesak bergandeng tangan
Ranting kering luruh adalah nyanyian
selaksa puisi bergayut di dahan, leburlah disini …..
Kini tinggal menunggu datang hembusan angin
Oh… sempurnalah segalanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar